Jejak singkat dan prestasi Rasulullah

on Rabu, 18 Maret 2009

Kembali saya mengingatkan diri saya untuk mengenang jejak prestasi Rasululllah Muhammad. Namun tidak semua jejak itu dituliskan, gak cukup lah...dan tentu tidak sebanding dengan bejibunnya  prestasi sang Al Amin ini.

Kita hanya akan mencari ikon-ikon 'tonggak' perjalanan hidup yang membuat beliaud dijadikan model pemimpin umat (bangsa) bukan saja oleh umat Islam, tapi juga non Muslim.  Dan ini menunjukkan bahwa beliau memang bukan tokoh sembarang tokoh. Sepanjang hidup Rasulullah SAW yang diberi usia sepanjang 63 tahun oleh Allah SWT, berbagai torehan hidup menjadi teladan ummat manusia hingga kini. 63 tahun sebenaranya skala waktu yang relatif pendek dibanding usia nabi-nabi terdahulu, dan usia beliau sampai wafat tidak jauh berbeda dengan manusia di era sekarang, bahkan usia harapan hidup di berbagai negara sudah melampaui 63 tahun. Mari kita kenang kembali masa-masa Rasulullah, sejak usia anak-anak sampai dewasa dan kita bandingkan dengan era kita sekarang.

Rasulullah saat lahir sudah menjadi anak yatim, ayahnya meninggal semasa beliau dalam kandungan. Ibunda pun meninggal saat beliau belum genap 5 tahun (balita). Beliau diasuh oleh kakek (Abdul Mutholib) kemudian pamannya (Abu Thalib). Untuk membantu penghidupan paman, beliau melakukan kegiatan menjadi penggembala kambing hingga ikut berdagang. Di usia 7 tahun beliau telah ikut kafilah dagang hingga ke negara Syam (Palestina sekarang), dan kegiatan berdagang ini ditekuni hingga waktu yang cukup lama.

Kalau kita lihat anak-anak kita sekarang. Usia 7 tahun sebagian besar mereka masih bermanja-manja kepada orang tua. Sementara Muhammad kecil sudah ikut bersusah-susah dan bekerja menggembala ternak dan berdagang. Sebenarnya ada sebagian anak bangsa kita terutama di kota-kota besar, kita kita temui anak-anak di bawah 10 tahun sudah bekerja menjadi pengamen, pedagang  asongan, loper koran dsb, itu adalah suasana yang hampir sama dengan saat itu. Namun, Muhammad sudah berbeda level. Muhammad bukan kelas pedagang asongan atau kaki lima. Muhammad adalah pedagang 'besar' yang levelnya sudah antar negara. Jika bahasa sekarang, orang mungkin menyebutnya sudah orientasi ekspor/impor. Muhammad kanak-kanak melakukan perjalanan keluar negeri untuk bekerja, berdagang, berwirausaha. 

Kegiatan Rasulullah sebagai importir/eksportir terus berlanjut hingga di usia remaja beliau mampu menjadi pemimpin kafilah perdagangan (misi perdagangan antar negara), sehingga kalo saat itu sudah ada asosiasi pengusaha maka Muhammad remaja, selain menjadi direktur atau manajer perusahaan dagang, juga menjadi ketua asosiasi pedagang..ya  mungkin KADIN. Ya..ethos wirausaha rasulullah dilatih sejak masih anak-anak, sehingga ketika besar sudah sangat matang.

Jika kita lihat saat ini, ethos wirausaha kita termasuk sangat rendah. Hal ini menurut saya banyak dipengaruhi kehidupan saat anak-anak dan remajanya  yang sibuk dengan urusan hura-hura, entertainment dan budaya hedon. Jangankan menemukan anak remaja berprestasi sebagai direktur atau manajer perusahaan, yang  belajar berusaha saja akan jarang? memang ada beberapa daerah atau etnis yang ethos usahanya telah dibangun sejak kecil, seperti etnis minang dan china, tapi berapa persen utnuk seluruhnya?

Muhammad menikah di usia 25 tahun. Usia ideal untuk pemuda, meski istrinya Khadijah berusia 40 tahun saat itu, dan sudah janda pula. Bagi sebagian orang, mungkin dianggap Muhammad dibeli oleh Khadijah karena sebelumnya memang pemuda Muhammad bekerja pada Khadijah, dan khadijah adalah pemilik usaha dagang terkemuka di Makkah. tapi jangan salah sangka dulu, bahwa saat menikah, Muhammad bukan tanpa modal, lihat saja mas kawinnya...beliau memberikan mas kawin berupa 25 ekor unta betina muda. Nilai sejumlah itu adalah cukup besar. Ada yang menghitung-hitung nilainya...dan jika saja nilai setiap ekor unta berharga Rp. 25 juta, maka mas kawin Muhammad senilai 0,5 milyar.  Belum kalau ditrasfer ke dalam nilai guna, dimana onta dalah alat trasportasi utama di jazirah Arabia. Jika unta dinilai sebagai alat transport maka seokor unta senilai sebuah mobil, maka mas kawin Muhammad senilai 25 mobil. Kalau anak muda sekarang?, masih adakah pemuda berusia 25 tahun, mengawini wanita dengan mas kawin 25 kendaraan, ...ada tapi dari asset orang tua. Kalo Muhammad hasil kringat sendiri dan tentu setelah menikahi khadijah, tidak habis jadi masih memiliki properti lain kan?

Selain pedagang Muhammad adalah tercatat sebagai negosiator ulung, atau sekarang mungkin dikenal sebagai diplomat. tanah arab yang dikenal dengan ketandusannya secara sosiologis melahirkan karakter yang keras, sehingga sering terjadi konflik antar suku, antar kafilah dan antar keluarga. Beliau tercatat menjadi berbagai perselisihan, dan dalam catatan sejarah kenabiannya, beliau mampu mendamaikan perselisihan antar suku ketika pemugaran Ka’bah dan penempatan kembali Hajar Aswad. Kalau kita tengok sekarang di Departemen Luar Negeri kita atau panggung politiknya, adakah muda berusia 30-an yang dipercaya dan mampu berprestasi se-cemerlang Muhammad menjadi diplomat atau tokoh politik yang memiliki peran demikiansignifikan?. Mampu mecegah peperangan dan menciptakan perdamaian ke seluruh negeri. Atas prestasi-prestasi ketika berdagang dengan jujur, dan dipercaya enjadi penengah konflik inilah kemudian Muhammad mendapat gelar Al Amin...orang yang dapat dipercaya.

Ya akhirnya sejarah memang mencatat, bahwa Muhammad telah mencatatkan prestasi-prestasi cemerlang dan gemilang..jauh sebelum beliau diangkat sebagai Rasul Allah. Di usia kanak-kanak, beliau merintis karir sebagai pedagang antar negara. Muhammad telah sukses sebagai manajer di usia remaja hingga diplomat. Sudah selayaknya kita sebagai umat bangga akan prestasi yang beliau raih. Prestasi-prestasi yang hanya dapat diraih oleh tokoh jenius dan memiliki keuletan tinggi.  
di sarikan dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar